
IMF Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Bawah 5% pada 2025-2026
Dana Moneter Internasional (IMF) baru-baru ini memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di bawah angka 5% dalam beberapa tahun ke depan, tepatnya untuk periode 2025 hingga 2026. Prediksi ini muncul seiring dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi global yang memberikan dampak signifikan terhadap berbagai negara berkembang, termasuk Indonesia.
Dalam laporan terbarunya, IMF mengungkapkan bahwa tantangan eksternal seperti ketidakpastian ekonomi global, perubahan iklim, hingga volatilitas harga komoditas menjadi faktor utama perlambatan ini. Di sisi lain, faktor internal seperti reformasi struktural yang masih berjalan serta ketergantungan terhadap konsumsi domestik juga menjadi perhatian.
Meskipun demikian, Indonesia tetap dinilai memiliki fondasi ekonomi yang kuat. Stabilitas fiskal, pertumbuhan kelas menengah, dan investasi infrastruktur terus menjadi pendorong utama ekonomi nasional. Pemerintah juga diharapkan meningkatkan efisiensi birokrasi serta mempercepat reformasi sektor industri untuk menjaga daya saing di pasar global.
Para ekonom menilai bahwa untuk menjaga pertumbuhan di atas 5%, Indonesia perlu memperkuat sektor manufaktur, memperluas pasar ekspor, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Selain itu, transformasi digital dan inovasi teknologi juga menjadi kunci penting dalam mendorong produktivitas nasional ke tingkat yang lebih tinggi.
Dalam menghadapi tantangan ini, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat menjadi sangat krusial. Upaya kolektif untuk meningkatkan ketahanan ekonomi domestik akan menjadi penentu utama dalam menjaga momentum pertumbuhan di tengah ketidakpastian global.