
Ekonomi Indonesia Dinilai Rentan terhadap Guncangan Global
Ekonomi Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan besar akibat kondisi global yang tidak menentu. Meski pemerintah mengklaim pertumbuhan ekonomi masih stabil, sejumlah pengamat menilai bahwa fondasi ekonomi nasional belum cukup kuat untuk menghadapi tekanan dari luar negeri.
Menurut sejumlah pakar, ketergantungan Indonesia terhadap komoditas ekspor serta tingginya defisit neraca perdagangan menjadi faktor utama kerentanan tersebut. Ketika harga komoditas menurun di pasar global, pendapatan negara otomatis terganggu. Selain itu, nilai tukar rupiah yang fluktuatif memperparah kondisi.
Kebijakan moneter yang diambil Bank Indonesia untuk menjaga kestabilan nilai tukar juga dianggap belum cukup efektif. Kenaikan suku bunga acuan misalnya, masih belum sepenuhnya menekan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat.
Kondisi fiskal juga menjadi sorotan. Belanja negara yang tinggi, terutama untuk subsidi energi, sering kali menggerus anggaran untuk sektor produktif seperti pendidikan dan infrastruktur. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan jangka panjang yang inklusif dan berkelanjutan.
Para ekonom merekomendasikan agar pemerintah segera memperkuat sektor riil, mendorong diversifikasi ekspor, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Tanpa perbaikan struktural, ekonomi Indonesia berisiko semakin rapuh di tengah gejolak global yang tidak bisa diprediksi.