
Insiden Kakek di TransJakarta: Emosi, Miskomunikasi, dan Akhir Damai
Sebuah kejadian tak biasa terjadi di salah satu bus TransJakarta rute Tanah Abang–Tanjung Duren. Seorang pria lanjut usia berusia 69 tahun berinisial JH menjadi viral setelah tertangkap kamera meneriaki seorang penumpang wanita dengan sebutan “teroris” dan bahkan melakukan tindakan fisik seperti menendang dan memukul.
Insiden ini terjadi saat bus melaju dari Halte Grogol Petamburan. Korban, seorang perempuan berinisial S, sempat ketakutan dan merekam sebagian kejadian tersebut. Rekaman itu pun menyebar luas di media sosial dan memicu reaksi publik.
Latar Belakang Pelaku
Dari hasil pemeriksaan polisi, diketahui bahwa JH merupakan warga lanjut usia yang hidup sebatang kara. Ia mengaku sedang dalam kondisi stres karena belum makan sejak pagi, belum membayar uang kos, dan sedang terburu-buru untuk mencairkan bantuan sosial. Dalam kondisi emosional yang tidak stabil, JH salah mengira penumpang lain dan melakukan tindakan tidak terpuji.
Respons Hukum dan Mediasi
Polisi dari Polsek Grogol Petamburan langsung menindaklanjuti laporan korban. JH sempat diamankan untuk dimintai keterangan. Namun setelah beberapa hari, korban memutuskan untuk mencabut laporannya dan sepakat berdamai.
Mediasi dilakukan di hadapan petugas kepolisian, di mana pelaku menyampaikan permintaan maaf secara langsung. Korban mengaku iba melihat kondisi pelaku yang lanjut usia dan hidup dalam kesulitan ekonomi.
Pesan Moral
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa tekanan hidup dan kondisi psikologis dapat memengaruhi perilaku seseorang. Namun penyelesaian secara damai juga menunjukkan sisi empati dan kemanusiaan yang patut diapresiasi.